Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 20 Februari 2013

Review: Dua Untuk Milan

Boateng mencetak gol perdana bagi Milan di San Siro @ AFP
Al-Amin Sport - AC Milan membungkam Barcelona 2-0 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2012/13. Milan untuk sementara unggul agregat dua gol, sedangkan Barcelona bakal punya tugas berat di leg kedua.

Hingga babak pertama, tak ada gol di San Siro, Kamis (21/2). Keadaan berubah setelah jeda. Tuan rumah Milan memastikan kemenangan atas sang raksasa Catalan lewat gol Kevin-Prince Boateng di awal babak kedua dan Sulley Muntari sembilan menit sebelum bubaran. Tak ada gol dari Stephan El Shaarawy untuk Milan maupun Lionel Messi untuk Barcelona, tapi El Shaarawy lebih baik dengan satu assist rancangannya.

Massimiliano Allegri menurunkan Pazzini di lini depan sejak menit awal bersama El Sharaawy dan Boateng. Untuk mencegah Barcelona mengontrol possession, Montolivo dipasang di tengah dengan dukungan dua gelandang petarung, kapten Ambrosini dan Muntari.

Sementara itu, Pique dan kapten Puyol lebih dipilih daripada Mascherano untuk menggalang lini pertahanan Barcelona. Xavi juga dalam kondisi prima untuk mengatur permainan. Pedro menyisihkan Alexis Sanchez dari posisi starter dan melengkapi trisula lini depan Barcelona bersama Iniesta serta kolektor 56 gol Liga Champions, Lionel Messi.

Lini tengah Milan ternyata tak dapat menyegel para gelandang Barcelona di babak pertama. Xavi dan kawan-kawan leluasa menguasai possession, tapi Milan sanggup meredam setiap ancaman dan beberapa kali melakukan serangan balik ke wilayah Barcelona dengan kecepatan El Shaarawy dan Boateng. Laga berjalan ketat, tapi tak ada gol yang tercipta hingga jeda.

Kebuntuan pecah dengan gol untuk Milan ketika babak kedua berjalan 11 menit. Tendangan keras Montolivo dari jarak sekitar 30 meter membentur Zapata di ujung area dan bola jatuh ke kaki Boateng, yang lalu menyarangkannya ke gawang Valdes. Para pemain Barcelona memprotes gol tersebut karena menilai bola mengenai tangan Zapata sebelum dikuasi Boateng, tapi wasit Craig Thomson tetap pada keputusannya.

Asisten pelatih Barcelona Jordi Roura lalu menarik keluar Fabregas dan memasukkan Alexis untuk meningkatkan daya dobrak timnya.

Di 15 menit akhir, Allegri mengganti Pazzini dengan Niang. Tenaga yang lebih segar diharapkan dapat menjaga tekanan Milan.

Pada menit 81, San Siro bergemuruh setelah Milan menggandakan keunggulan. Niang mengirim bola pada El Shaarawy, dia kemudian melambungkannya ke arah Muntari yang berlari dari sisi kiri. Tak terjaga, Muntari pun leluasa membobol gawang Valdes dengan tendangan volinya. 2-0 untuk Milan!

Barcelona berusaha mengejar atau setidaknya mendapatkan gol away, tapi skor 2-0 untuk kemenangan Milan tak berubah hingga peluit panjang.

Sukses besar bagi Rossoneri. Mereka memang kalah telak penguasaan bola, tapi menciptakan lebih banyak ancaman. Tiga shot on target mereka membuahkan dua gol, sedangkan Barcelona hanya punya satu shot on target dari Xavi. Messi, yang dianggap sebagai pemain paling berbahaya, cukup dapat dimatikan oleh Mexes dan kawan-kawan. Sang nomor 10 hanya melepas dua shot, dan tidak ada satu pun yang mengarah ke gawang Abbiati.

Sungguh hasil yang cukup jauh dari perkiraan banyak orang. Meski bermain di San Siro, Barcelona sejatinya lebih diunggulkan, tak hanya untuk memenangi leg pertama ini, tapi juga lolos ke perempat final, bahkan hingga partai puncak. Blaugrana bahkan dipandang banyak orang sebagai favorit terdepan untuk meraih gelar juara Liga Champions musim ini.

Barcelona maju ke fase knokcout sebagai juara Grup G, sedangkan Milan finis di posisi dua Grup C, dan raihan delapan poin Rossoneri merupakan yang terendah dibandingkan para kontestan 16 besar lainnya. Itu pun hanya gambaran awal sebelum laga dan salah satu alasannya.

Meski Milan tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terkini di Serie A, rekor Barcelona atas Milan masih lebih mentereng. Blaugrana tak terkalahkan (dua menang, dua imbang) ketika empat kali bertemu Milan musim lalu, di fase grup dan perempat final.

Rossoneri pun selalu kandas oleh Blaugrana dalam dua fase knockoutterakhir di Liga Champions, yakni pada semifinal 2005/06 dan perempat final edisi lalu. Mereka berniat mencegah terciptanya hat-trick tak menyenangkan. Namun, sang raksasa Catalan punya ambisi yang tak kalah besar.

Barcelona mengincar kelolosan ke perempat final Liga Champions untuk enam musim berturut-turut sekaligus bertekad menebus kegagalan di semifinal musim lalu dengan meraih gelar kelima mereka di edisi kali ini.

Namun, level permainan sebuah klub ternyata berbeda begitu masuk sistem gugur. Untuk sementara, Milan mengantongi keunggulan agregat dua gol, modal yang sangat berharga untuk melakoni leg kedua. Ambisi kubu mana yang terjaga bakal diketahui setelah 90 menit di Camp Nou 13 Maret mendatang.

Susunan pemain Milan: Abbiati; Abate, Mexes (kuning 25'), Zapata, Constant; Montolivo, Ambrosini, Muntari; Boateng; Pazzini (Niang 75'), El Shaarawy (Traore 88' - kuning 90').
Cadangan: Amelia, De Sciglio, Yepes, Traore, Christante, Niang, Bojan.

Susunan pemain Barcelona: Valdes; Alves, Pique (kuning 57'), Puyol (Mascherano 88'), Alba; Xavi, Busquets (kuning 54'), Cesc (Alexis Sanchez 62'); Pedro, Messi, Iniesta.
Cadangan: Pinto, Mascherano, Montoya, Thiago Alcantara, Song, Alexis Sanchez, Tello. (bola/bhr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar